Arisan Jamban: Program Sosial Dari Penerima LPDP

Akhirnya saya memaksakan diri untuk menulis lagi setelah terlena dengan  flu dan diare yang mendera serta liburan yang cukup melenakan dan melelahkan (halah panjang banget -_-').

Memang ya menulis itu ibaratkan pekerjaan, kudu konsisten jika mau 'naik jabatan'. Meski saya pribadi tidak menargetkan jumlah pengunjung blog saya, tapi kenyataannya pengunjung blog yang banyak itu seolah memberi ruh bagi saya dalam menulis. Dan bagi penulis pemula seperti saya ini, berdamai dengan 'kaedah menulis' dan 'penulisan yang baik' itu juga menjadi cara biar ide menulis tetap mengalir dan tidak dulu terpentok dengan hal lain. Terus belajar sedikit demi sedikit secara bertahap, dengan tahapan awal >> menjaga ide menulis tetap mengalir menjadi sebuah tulisan. #tsah!!!

Nah, ngomong-ngomong soal ide, sebenarnya sudah sangat banyak ide yang berseliweran di otak saya. Akhirnya saya putuskan saja untuk menulis tentang sebuah program yang bernama Menyapa Indonesia (MI). Sebuah program pengembangan masyarakat (community development) yang dikelola oleh para penerima anugerah BPI-LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Program MI ini penyelenggaraannya tersebar di beberapa daerah di Indonesia yang dikelola oleh beberapa kelompok. Salah satu kelompok pengelolanya yaitu kelompok PK 41 yang kemudian memberi nama kelompoknya Catureka Mandala.

Hari minggu, tepatnya tanggal 16 Agustus 2015 di arena Car Free Day Dago Bandung, kelompok Catureka Mandala Bandung (Kopdar Bandung) melakukan sosialisasi program mereka yang akan dilaksanakan di sebuah daerah di Jawa Tengah, Dukuh Sebatang. Program yang mereka namakan 'Sapa Sebatang' ini sangat menarik bagi saya. Selain penamaan kegiatan yang membuat orang-orang penasaran, kegiatan Arisan Jamban yang mereka lakukan pun sangatlah unik.

Ide Arisan Jamban tercetus karena kondisi sanitasi dan MCK di daerah Dukuh Sebatang masih tergolong minim. Selain itu kesadaran masyarakat sekitar akan pengadaan MCK yang layak dan sehat pun masih kurang. Sehinggalah perlulah dilakukan tak sekedar penyuluhan tapi juga tindakan real untuk mewujudkan MCK yang layak dan sehat di sana. Oh iya, keunikan mereka tak hanya dalam penamaan aja lho, tapi juga pada orasi yang mereka lakukan. Dengan menggunakan pakaian tidur berselendangkan handuk dan gayung di tangan, anggota PK 41 Catureka Mandala Kopdar Bandung berteriak lantang menyanyikan yel yel penyemangat untuk sosialisasi. Seperti ini bunyinya:

Kalau kau punya jamban tepuk tangan
Kalau kau punya jamban tepuk tangan
Kalau kau punya jamban
Kita harus bersyukur
Karena mereka tidak, ayo bantu!!!

Lirik lagu yang digubah dari lagu anak-anak 'Kalau kau senang hati' ini sangatlah bermakna dan sederhana. Ingin meneriakan dan menyadarkan masyarakat bahwa tidak semua orang bisa menikmati jamban yang layak dan sehat seperti yang kita rasakan. Nah lho?!! Saya saja tidak pernah terpikir tentang hal ini. Karena menurut saya di jaman sekarang paling tidak closet jongkok sudah terdapat di setiap rumah. Paling tidak tinggal faktor kebersihannya saja yang perlu di sadarkan. Oh ternyata tidak. Anggapan saya keliru. :(

Pernahkah terbayangkan oleh kita di jaman modern ini masih ada yang buang air di tanah??? Ah sudahlah ya, ga usah diteruskan. Meski saya belum tahu secara pasti kondisi disana. Tampaknya memang bisa saja terjadi mengingat negeri Indonesia ini sangatlah luas.

Biar lebih puas baca infonya, saya kasih situs yang bisa teman-teman akses aja ya untuk memperoleh informasi lengkap tentang MI dan juga program Arisan Jamban di dukuh Sebatang:

www.menyapa-indonesia.com
www.caturekamandala.com

Demikian dulu ya yang bisa saya bagikan mengenai program sosial ini. Ziad udah nangis minta perhatian. Maksain nulis karena pas mereka tidur saya mau beres-beres buat pindahan. Hehe #curcol

18 Agustus 2015
8.25 AM
Baleendah

0 komentar:

Posting Komentar